Pages

Minggu, 07 Juni 2015

Laporan observasi mesin perkakas



LAPORAN OBSERVASI MESIN PERKAKAS
DI BENGKEL PEMESINAN STD KARTASURA

Laporan ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah  Teori Pemesinan yang diampu oleh Danar Susilo Wijayanto, ST.,M.Eng.





Disusun oleh :

Abdurrahman Nur  H                 K2513001
Duti Abimanyu                             K2513019
Hadi Mustofa                                K2513025


PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK DAN KEJURUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014

HALAMAN PENGESAHAN

Tugas ini diajukan dan disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Pemesinan di Prodi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS
Ditetapkan pada:
Hari             : .........................................................................................
Tanggal       : .........................................................................................



Mengetahui,
Dosen Pengampu Mata Kuliah



Danar Susilo Wijayanto, ST.,M.Eng.
NIP. 197901242002121002










HALAMAN PERSEMBAHAN


Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan ini, dan laporan ini kami persembahkan kepada :
1.      Dosen pengampu mata kuliah Teori Pemesinan, Bapak Danar Susilo Wijayanto, ST.,M.Eng.
2.      Teman-teman Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret angkatan 2013 yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas ini.
3.      Ayah dan ibu tercinta yang selalu memberikan doa dan motivasi.
4.      Pihak-pihak lain yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.





















KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta  karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Laporan observasi bengkel produksi ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa ada halangan.
2.      Dosen pembimbing Mata Kuliah Teori Pemesinan, Bapak Danar Susilo Wijayanto,  S.T, M.Eng yang telah membimbing dalam penyusunan laporan ini.
3.      Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah.
4.      Teman-teman mahasiswa/mahasiswi lainnya yang telah memberikan masukan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis  mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.



Surakarta, Desember 2014









DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL.............................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................
KATAPENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
A.    Latar Belakang...................................................................................
B.     Rumusan masalah..............................................................................
C.    Tujuan ...............................................................................................
D.    Manfaat..............................................................................................
E.     Waktu dan tempat.............................................................................
F.     Metode observasi...............................................................................
BAB II LANDASAN TEORI...............................................................................
A.    Mesin Milling.....................................................................................
B.     Mesin Bubut......................................................................................
C.    Mesin Kortel......................................................................................
BAB III HASIL OBSERVASI.............................................................................
A.    Mesin Milling.....................................................................................
B.     Mesin Bubut......................................................................................
C.    Mesin Kortel......................................................................................
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan........................................................................................
B.     Saran..................................................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................................



BAB I
PENDAHULUAN

Di zaman global ini, apapun akan mengalami sebuah perkembangan yang selalu  maju.   Segala  hal  yang  dilakukan  manusia  sebisa  mungkin  akan dilakukan dengan cara yang mudah dan efisien. Karena memang sifat seorang manusia yang tidak ada puasnya. Begitu juga perkembangan mesin perkakas, semuanya akan  mengalami  perkembangan  yang  signifikan.  Mulai  dari material mesin, bentuk mesin, kerja mesin, dan juga prinsip pengerjaan oleh mesin  yang  mengedepankan  kemudahan.  Dalam  observasi  kali  ini,  kami melakukan observasi ke sebuah bengkel, dimana kami masih bisa menjumpai mesin  perkakas yang masih bisa dibilang mesin perkakas yang tradisoanal. Berbagai mesin kami temukan disini, dengan umur mesin yang sudah uzur. Dari mesin perkakas tersebut, dapat  digali berbagai ilmu pemesinan yang menekankan  ketelitian  operator  dalam  menjalankan  mesin-mesin  tersebut, berbeda  halnya  dengan  pengerjaan  mesin  secara  elektronik  atau  dengan komputer yang menggunakan program komputer.
Sebelumnya pengertian mesin perkakas sendiri adalah alat mekanis yang diberi tenaga, biasanya digunakan untuk mempabrikasi komponen metal dari sebuah mesin. Kata mesin  perkakas biasanya digunakan untuk mesin yang digunakan tidak dengan tenaga manusia , tetapi mereka bisa juga di gerakan oleh  manusia  bila  dirancang  dengan  tepat.  Para  ahli   sejarah  teknologi berpendapat bahwa mesin perkakas sesungguhnya lahir ketika  keterliabtan manusia dihilangkan dalam proses pembentukan atau proses pengecapan dari berbagai macam peralatan.
Karena itu semua, pembelajaran tentang penggunaan mesin perkakas yang sangat kompleks menjadi lebih rumit dan sukar, maka dari itu dilakukannya  sebuah  obesrvasi  ke  lapangan  agar  dapat  meninjau langsung apa masalah yang ditemui, dan segala perlakukan apa saja yang harus dilakukan.











BAB II
LANDASAN


A.    Mesin Milling
Mesin frais (Milling machine) Merupakan salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda kerja dalam permukaan datar ,sisi,tegak,miring, bahkan alur rodagigi. Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pisau milling(cutter). Proses milling adalah proses yang menghasilkan chips (beram). Milling menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk profil pada ukuran yang ditentukan dan kehalusan atau kualitas permukaan yang ditentukan.  Dengan ini Suatu mesin perkakas yang mengerjakan benda kerja menggunakan pisau atau pahat frais berputar pada poros utama mesin dan benda kerja di hantarkan ke pisau tersebut, baik dalam arah Horizontal, Melintang, maupun Vertikal.
Sesuai dengan keperluannya, mesin frais dibagi dalam 2 golongan besar yaitu, mesin frais baku dan mesin frais Khusus. Mesin frais baku dibagi lagi menjadi 2 kelompok, yaitu Mesin frais meja, dan mesin frais lutut dan tiang. Mesin-mesin frais yang tergolong jenis mesin frais lutut dan tiang diantaranya ialah Mesin frais horizontal, Mesin frais vertical, dan Mesin frais universal. Pada mesin frais horizontal, meja dari mesinnya hanya dapat digerakan pada tiga arah yaitu, arah membujur, arah melintang dan arah tegak. Sedang pada mesin frais tegak letak sumbu utama spindelnya tegak lurus terhadap meja mesin. Dengan perlengkapan kepala tegak yang dapat diputar-putar, maka kedudukan spindle sumbu utama dapat dibuat menyudut terhadap meja mesin. Mesin frais jenis ini banyak digunakan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mempergunakan frais sisi atau frais jari. Sedang untuk frais universal, meja dari mesin ini pada mesin horizontal hanya meja universal dapat diputar mendatar dan membentuk sudut 45° kearah tiang mesin

B.     Mesin Bubut
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
Penggolongan Mesin Bubut
A.    Pembubut Kecepatan
1.      Pengerjaan Kayu
2.      Pemusingan logam
3.      Pemolesan
B.      Pembubut Mesin
1.    Penggerak puli kerucut bertingkat
2.    Penggerak roda gigi tangan
3.    Penggerak kecepatan
C.     Pembubutan bangku
D.    Prmbubutan ruang perkakas
E.     Pembubutan bangunan khusus
F.      Pembubut Turet
1.      Horozontal
a.       Jenis Ram
b.      Jenis Saidel
2.      Vertikal
a.       Stasiun tunggal
b.      Stasiun banyak
3.      Otomatis
G.    Mesin Ulir otomatis
1.      Spindel tunggal
2.      Spindel ganda
H.    Pembobot otomatis
I.       Frais pengebor otomatis

  1. Mesin Kolter (Cylinder Boring Machine)
Mesin  kolter  adalah  suatu  jenis  mesin  gerakanya  memutarkan  alat pemotong yang arah pemakanan pahatnya hanya pada sumbu mesin tersebut  (pengerjaan pelubangan).        Dalam  mesin   kolter   terdapat            perlengkapan - perlengkapan pendukung yang harus di penuhi untuk melakukan sebuah proses kolter  atau  memperbesar  lubang  silinder.  Mesin  sering  digunakan  untuk memperbesar silinder untuk mendapatakn  diamter silinder yang lebih besar dari ukuran standarnya.


BAB III
HASIL OBSERVASI

A.    Mesin Milling
1.      Merk Mesin Frais : Hauw Gan
2.      Jenis Mesin Frais : Mesin Frais Universal Otomatis
3.      Gambar nyata mesin frais pada bengkel STD:
Description: D:\kuliah\kuliah\Pendidikan Teknik Mesin\SMT 3\MATERI ONLINE\TEO MESIN\bengkel\IMG_8158.JPG 
4.      Bagian – Bagian Utama Mesin Frais ( Milling )
Description: Untitled
a. Spindle utama, Merupakan bagian yang terpenting dari mesin milling. Tempat untuk mencekam alat potong. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Vertical spindle
b. Horizontal spindle
c. Universal spindle
b. Meja / table, Merupakan bagian mesin milling, tempat untuk clamping device atau benda kerja. Di bagi menjadi 3 jenis :
a. Fixed table
b. Swivel table
c. Compound table

c.       Motor drive/ dinamo Merupakan bagian mesin yang berfungsi menggerakkan bagian – bagian mesin yang lain seperti spindle utama, meja ( feeding ) dan pendingin ( cooling ). Pada mesin milling sedikitnya terdapat 3 buah motor :
1.    Motor spindle utama
2.    Motor gerakan pemakanan ( feeding )
3.    Motor pendingin ( cooling )
d. Overarm/lengan mesin, berfungsi untuk mengatur kedudukan spindel utama agar sesuai dengan benda kerja.
e.  Knee, Merupakan bagian mesin untuk menopang / menahan meja mesin dan saddle. Pada bagian ini terdapat transmisi gerakan pemakanan (feeding).
f.  Column / tiang, Merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian – bagian mesin yang lain.
g. Base / dasar, Merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan / tiang. Base biasanya digunakan sebagai tempat cairan pendingin.
h. Arbor , tempat memasang pisau frais pada setiap mesin frais, arbor juga dinamakan poros frais yaiitu perlengkapan yang berguna sebagai tempat kedudukan pisau frais dan di tempatkan pada sumbu mesin. Arbor ada dua macam yaitu arbor panjang yang digunakan pada mesin frais horizontal dan arbor pendek digunakan pada mesin frais vertical. 
i.        Saddle, berfungsi menopang meja kerja(worktable) dan agar memudahkan dalam penggeseran meja kerja oleh eretan.

j.        Vertical movement crank, berfungsi untuk mengatur hidrolik untuk menggerakkan knee, saddle, dan meja kerja (worktable) bergerak naik turun.
k. Cross traverse hand whell, berfungsi menggerakkan meja kerja agar bergerak maju atau mundur dan mendatar.
l.   longitudional traverse hand whell, berfungsi menggerakkan meja kerja agar bergerak menyamping (kanan dan kiri) mendatar.

m.    Cutter (pisau frais), berfungsi untuk menyayat benda kerja. Pisau frais memiliki banyak bentuk tergantung kebutuhan.
n. Kepala pembagi, untuk membuat roda-roda gigi segi banyak beraturan dan alur-alur poros digunakan kepala pembagi. Fungsi kepala pembagi disini adalah untuk membuat pembagian agar pembagian sudut benda kerja yang berbidang-bidang bisa sama besar. Kebanyakan roda gigi cacing yang terdapat pada kepala pembagi bergigi 40 dan pada poros cacing berulir tunggal sehingga untuk memutar satu putaran benda kerja, engkol diputar sebanyak 40 kali. Oleh karena itu di dalam kepala pembagi terdapat perbandingan 40 : 1 artinya 40 putaran poros engkol sama dengan satu putaran (360o) benda kerja.
Gambar kepala pembagi 24 dan 2

o. Penjepit digunakan untuk menjepit benda kerja karena ukuran dan bentuk benda kerja berbeda-beda maka disediakan juga berbagai macam penjepit, seperti ragum.
 
4.      Perlengkapan Mesin Miling
a.       Jangka sorong
Salah satu alat ukur dengan ketelitrian mencapai seperseratus milimeter. Alat ini berfungsi untuk melakukan pengukuran terhadap benda kerja. Pengukuran yang dapat dilakukan antara lain diameter benda, besarnya lubang, penjang benda kerja, dan kedalaman lubang.
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_144725.jpg
b.      Kunci toolpost (T)
Berfungsi untuk mengencangkan dan mengendorkan baut pengikat pahat dan toolholder pada toolpost. Bentuknya lubangnya adalah segiempat sesuai dengan baut pengikat pada toolpost
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_145426.jpg
c.       Kuas
Digunakan untuk membersihkan benda kerja maupun mesin dari kotoran dan beram yang menempel
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_150506.jpg
d.      Kunci pas
Digunskan untuk mengencangkan maupun mengendorkan mur dan baut pada mesin bubut dan alat-alat perlengkapan. Ketika menyetel bagian pada mesin bubut, memperbaiki mesin, dan lain-lain diperlukan kunci pas untuk pemasangan mur dan bautnya
Description: Description: G:\bengkel\IMG_8182.JPG


5.      Cara Kerja Mesin Frais (milling Machine)
Mesin Milling yang terdapat pada bengkel pemesinan “STD” adalah jenis mesin milling Universal otomatis. Pada mesin milling ini, meja kerja hanya memiliki gerakan longitudinal. Penyetelan vertikal di berikan dalam kepala spindel dan suatu penyetelan lintang di buat dalam pena atau ram spindel.
Pengerjaan yang terjadi di mesin frais universal mulanya Benda kerja dijepit di suatu ragum mesin atau peralatan khusus atau dijepit di meja mesin frais. Pemotongan dikerjakan oleh pemakanan benda kerja di bawah suatu pisau yang berputar. Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan pemotongan. Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
Adapun langkah-langkah sebelum melakukan pengefraisan yaitu:
1.      Mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan dan benda kerja.
2.      Mengukur benda kerja dengan menggunakan kaliper dan menghaluskan   sedikit permukaannya dengan menggunakan kikir.
3.      Mengatur putaran spindel yang sesuai untuk jenis benda kerja.
4.      Menempatkan benda kerja yang akan difrais pada meja kerja.
5.      Mencari titik permukaan/titik nol dan kemudian melakukan pemakanan untuk masing–masing sisi. Saat pemakanan dilakukan, mata pahat dan benda kerja diberi pendingin, sehingga benda kerja tidak mengeluarkan asap ( benda kerja panas ).
6.      Mengatur ketebalan pemakanan.
7.      Mencatat waktu yang diperlukan untuk satu kali pemakanan.
8.      Mencatat keadaan akhir benda kerja.

6.          Benda yang diproduksi
Berdasar observasi yang kami lakukan di bengkel pemesinan STD, Bengkel pemesinan STD tidak memproduksi benda kerja/barang  hasil pengerjaan milling untuk dipasarkan (label STD). Akan tetapi pengerjaan mesin milling tersebut dilakukan ketika mendapatkan pesanan dari pihak tertentu. Ketika kami melakukan observasi pada tanggal 18 desember 2014, disana bersamaan ketika mendapatkan pesanan untuk pembuatan benda head blok silinder.
Berikut proses pembuatan head blok silinder:
1.      Memasang dan mencekam benda kerja pada meja kerja pada mesin miling dengan penjepit.
2.      Kemudian mengatur kepala pembagi yang telah dipasang pahat agar sesuai dengan benda kerja yang kerjakan.
3.      Menyetting gerakan eretan untuk menggerakkan meja kerja sesuai keinginan.
4.      Menyalakan mesin milling dengan menekan tombol on pada pada mesin milling. Kepla pembagi yang telah terpasang pahat tadi akan melakukan gerakan makan terhadap benda kerja (blok silinder) yang telah dipasang pada meja kerja
5.      Pada saat yang bersamaan, Eretan pada mesin miling akan otomatis bergerak seperti setting-an tadi.
6.      Jika mesin miling ketika melakukan feeding, pemakanan kurang dalam atau terlalu dalam, putar bagian mesin vertical movement crank agar benda kerja dapat terbentuk sesuai keinginan.
7.      Setelah selesai pemakanan, benda kerja telah jadi (head stok silinder).
8.      ematikan mesin dengan menekan power off pada mesin dan setelah itu baru melepas cekam pada benda kerja.










7.      Identitas Mesin Bubut
1.      Merk mesin: HAUW GAN
2.      Jenis mesin: Bubut Konvernsional
3.      Gambar nyata mesin beserta keterangan bagiannya
Description: bubut
Keterangan     
1)               Toolpost
2)               Headstock/kepala tetap
3)               Spindel
4)               Keran pendingin
5)               Ways
6)               Tuas pengatur kerucut morse
7)               Poros beruling
8)               Poros pembawa
9)               Tuas pembubutan otomatis
10)         Apron
11)         Tuas eretan memanjang
12)         Tuas eretan melintang
13)         Tuas eratan atas

4.             Bagian bagian mesin bubut (yang nyata di bengkel)
1)      Motor
Motor pada mesin bubut digunakan sebagai penghasil tenaga yang menyalurkan sumber listrik ke mesin bubut sehingga mesibn dapat dihidupkan untuk proses pembubutan.

Description: Description: C:\Users\Hida\Pictures\bengkel baru\IMG_20141229_145948.jpg
2)      Tabel kecepatan mesin
Description: Description: C:\Users\Hida\Pictures\bengkel\SANY1371.JPG
tabel kecepatan mesin menunjukkan angka kecepatan potong berdasarkan posisi roda gigi dan tuas pengatur kecepatan mesin diatur oleh operator
3)      Headstock/kepala tetap
kepala tetap merupakan bagian mesin bubut tempat transmisi penggerak, yaitu roda gigi dan spindel. Pada kepala tetap terdapat transmisi roda gigi, untuk pengaturan kecepatan putar benda kerja, tuas pengatur kecepatan, tuas pengunci, tabel kecepatan, dan spindel.
Description: Description: C:\Users\Hida\Pictures\bengkel\IMG_8191.JPG
4)      Spindel
spindel merupakan bagian dari mesin bubut yang berputar dan berada pada headstock. Spindel berfungsi untuk memutarkan cekam rahang. Pada spindel terdapat cekam (chuck) untuk menjepit benda ketika sedang dikerjakan.
Description: Description: C:\Users\Hida\Pictures\bengkel\SANY1366.JPG
5)      Ways (bed)
Merupakan bagian mesin bubut yang dipakai sebagai landasan dan jalannya eretan, kepala lepas, serta tempat kedudukan penyangga jalan.
Description: Description: C:\Users\Hida\Pictures\bengkel baru\IMG_20141229_145532.jpg
6)      Toolpost
Toolpost merupakan bagian mesin bubut. Posisi toolpost terletak di atas eretan atas dan diputar 360, toolpost memiliki baut yang berkeliling sebagai pengencang cutting tool agar tidak lepas saat terjadi pemakanan terhadap benda kerja
Description: Description: C:\Users\Hida\Pictures\bengkel baru\IMG_20141229_144913.jpg

7)      tuas pengatur kecepatan sumbu utama
tuas ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin sesuai hasil perhitungan dengan menggunakan rumus maupun pembacaan dari tabel putaran.
Description: Description: C:\Users\Hida\Pictures\bengkel\IMG_8184.JPG
8)      Eretan atas
Berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat yang sekaligus berfungsi sebagai pengatur bersaran majunya pahat pada proses pembubutan ulir, alur, tirus, champer dan lain-lain yang ketelitiannya mencapai 0,01mm. Eretan atas harus dijalankan secara manual, kedudukannya dapat diatur sampai posisi 360, untuk membuat tirus dan pembubutan ulir biasanya menggunkan eretan atas ini.
Description: Description: C:\Users\Hida\Pictures\bengkel baru\IMG_20141229_144753.jpg
9)      Keran pendingin
Berfungsi untuk menyalurkan pendingin kepada benda kerja yang sedang dibuat dengan tujuan mendinginkan pahat pada waktu penyayatan sehingga dapat menjaga pahat agar tetap tajam dan awet.
Description: Description: C:\Users\Hida\Pictures\bengkel\IMG_8188.JPG

10)  Kepala lepas
Berfungsi untuk dudukan senter putar sebagai pendukung benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam bor sebagai penjepit bor. Kepala lepas dapat bergeser sepanjang alas mesin, porosnya berlubang tirus sehingga memudahkan tangki bor untuk dijepit. Tinggi senter tetap sama dengan tinggi kepala lepas.
Description: Description: C:\Users\Hida\Pictures\bengkel\IMG_8192.JPG
11)  Tuas pengunci kepala lepas
Berfungsi untuk mengencangkan bagian bawah kepala lepas terhadap ways, sehingga kepala lepas tidak dapat bergerakketika digunakan untuk menyangga benda kerja yang panjang.
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_145852.jpg
12)  Tuas pengatur kecepatan penguliran (b)
Tuas ini digunakan untuk menentukan kecepatan yang akan dipakai saat penguliran. Pada tuas ini ada tiga variasi kecepatan, kemudian salah satu dari variasi kecepatan dikombinasikan dengan tuas pengatur kecepatan ulir yang lainnya sehingga didapatkan kecepatan yang akan digunakan.
Description: Description: G:\bengkel\SANY1374.JPG

13)  Tuas pengatur kecepatan pengulir (a)
Merupakan tuas pengatur kecepatan ulir dengan enam lubang yang diatur bersamaan dengan tuas yang lain. Penggunaan kedua tuas ini harus melihat tabel yang ada sesuai ulir yang akan dibuat.
Description: Description: G:\bengkel\SANY1374.JPG
14)  Apron
Berfungsi untuk penutup bagian depan, dibagian luar terdapat tuas untuk pembubutan otomatis dan tuas eretan, sedangkan di bagian dalam terdapat rangkaian roda gigi
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_144833.jpg
15)  Tuas pengunci spindel
Tuas ini digunakan untuk mengunci spindel agar tidak berputar. Apabila tuas pengunci ini diputar, makan spindel tidak akan berputar walaupun mesin dihidupkan
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_150358.jpg


16)  Tuas eretan melintang
Tuas yang digunakan untuk menggerakkan bagian eratan melintang mesin bubut. Eretan melintang adalah eretan dengan posisi melintang terhadap sumbu utama mesin. Eretan melintang digunakan untuk melakukan pemakanan guna mendapat ukuran diameter dari benda kerja.
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_144833.jpg
17)  Tuas eretan memanjang
Berfungsi untuk menggerakkan eretan memnjang ke arah kanan dan kiri operator atau sejajar sumbu utama mesin. Eretan memanjang digunakan untuk mengurangi panjang benda kerja.
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_144833.jpg
18)  Poros pembawa
Merupakan poros yang selalu berputar untuk membawa atau mendukung jalannya eretan
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_144815.jpg
5.      Perlengkapan Mesin Bubut ( yang nyata di bengkel)
1)      Cekam (chuck)
cekam merupakan bagian yang menjadi satu dengan spindel. Cekam digunakan untuk menjepit benda yang akan dibuat agar dapat dilakukan pemakanan oleh pahat. Ada  dua jenis cekam, yaitu dependent chuck dan independent chuck. Dependent chuck merupakan cekam yang dapat bergerak secara bersamaan ketika dilakukan pengecangan maupun pengendoran. Sedangkan independent adalah cekam yang tidak dapat bergerak bersamaan, untuk mengencangkan dan mengendorkan harus dilakukan setiap bagian
Description: Description: G:\bengkel\SANY1326.JPG
2)      Senter
Digunakan untuk mendukung benda kerja di lubang senternya pada saat pembubutan. Senter berguna sebagai penopang agar benda kerja yang panjang dapat dibuat dengan baik.

Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_144807.jpg
3)      Penyangga
Digunakan untuk menyangga benda kerja panjang dan berdiamater kecil guna menahan getaran pada waktu pengerjaan serta posisi benda kerja tetap lurus segaris sumbu. Penyangga ada 2 macam, yaitu:
-          Enyangga jalan : terletak pada sebelah kanan maupun kiri rangka eretan melintang
-          Penyangga tetap : terletakpada rangka mesin di antara headstock dan tailstock.
Description: Description: G:\bengkel\SANY1367.JPG
4)      Pahat (cutting tool)
Berfungsi untuk mengikis, memotong, membuat alur, mengulir, atau pekerja bubut yang lain. Pahat bubut menurut posisi penggunaannya ada 2 jenis yait, pahat bubut luar dan pahat bubut dalam. Pahat bubut luar digunakan untuk pembuatan ulir luar, pembuatan alur, pemakanan untuk mendapatkan diameter benda. Untuk pahat dalam dipakai untuk ulir dalam, memperbesar lubang, membuat chamfer pada lubang, dan proses lainnya
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_145410.jpg
5)      Jangka sorong
Salah satu alat ukur dengan ketelitrian mencapai seperseratus milimeter. Alat ini berfungsi untuk melakukan pengukuran terhadap benda kerja. Pengukuran yang dapat dilakukan antara lain diameter benda, besarnya lubang, penjang benda kerja, dan kedalaman lubang.
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_144725.jpg
6)      Kunci toolpost (T)
Berfungsi untuk mengencangkan dan mengendorkan baut pengikat pahat dan toolholder pada toolpost. Bentuknya lubangnya adalah segiempat sesuai dengan baut pengikat pada toolpost
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_145426.jpg
7)      Kuas
Digunakan untuk membersihkan benda kerja maupun mesin dari kotoran dan beram yang menempel
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_150506.jpg
8)      Kunci pas
Digunskan untuk mengencangkan maupun mengendorkan mur dan baut pada mesin bubut dan alat-alat perlengkapan. Ketika menyetel bagian pada mesin bubut, memperbaiki mesin, dan lain-lain diperlukan kunci pas untuk pemasangan mur dan bautnya
Description: Description: G:\bengkel\IMG_8182.JPG
6.      Cara kerja mesin bubut secara umum
Poros spindel akan memutar benda kerja memalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada proses spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
7.      Benda kerja yang diproduksi di bengkel tersebut.
Berdasar observasi yang kami lakukan di bengkel pemesinan STD, Bengkel pemesinan STD tidak memproduksi benda kerja/barang  hasil pengerjaan bubut untuk dipasarkan (label STD). Akan tetapi pengerjaan mesin bubut tersebut dilakukan ketika mendapatkan pesanan dari pihak tertentu. Ketika kami melakukan observasi pada tanggal 18 desember 2014, disana bersamaan ketika mendapatkan pesanan untuk pembuatan bagian dalam silinder yang mengalami kerusakan secara fisik atau bentuk yang kurang presisi
Description: Description: G:\bengkel\IMG_8188.JPG
Gambar silinder
8.      Mesin Kolter
  1. Merk tidak tertera pada bagian mesin tetapi Model mesin kolter adalah : T8018B
Description: SANY1377
  1. Jenis mesin : cylinder bore machine
  2. Gambar nyata mesin kolter:
Description: IMG_8195

  1. Bagian-bagian  mesin Kolter (yang nyata di bengkel tersebut)

a.       Poros spindel

Berfungsi sebagai tempat pahat yang berada di ujung poros sipndel.
b.      Badan Kolter

Berfungsi sebagai badan dari mesin kolter tersebut, dan juga berfungsi sebagai tempat changing gear, tuas, dan saklar.
c.       Meja kolter

Berfungsi sebagai tempat penjepit benda kerja dan pengaturan center benda kerja
Description: SANY1381

d.      Poros berulir
Berfungsi sebagai poros yang mengatur naik turunnya kepala kolter.



e.       Motor
Berfungsi sebagai penggerak utama dari mesin kolter dengan sumber daya listrik.
f.       Eretan Poros
Berfungsi  untuk  menaikan  dan  menurunkan  kepala  kolter  dengan manual, apabila mesin berjalan otomatis eretan akan berputarsendiri.
Description: SANY1406
g.      Saklar
Berfungsi sebagai pemutus dan penyambung arus listrik yan masuk ke dalam motor.
h.      Kaki Kolter
Berfungsi sebagai penyangga mesin kolter, agar mesin kolter mampu berdirir dengan kokoh.
i.        Lengan penekan
Berfungsi sebagai penekan changing gear apabila proses kolter telah selesai, dan akibatnya poros utama akan berhenti berputar.


5.         Perlengkapan-perlengkapan Mesin Kolter

  1. Kunci pas

Kunci L digunakan untuk mengencangkan pahat dalam pengaturan panjang pendek dari pahat kolter yang dijepit dalam poros spindel.

Description: Description: G:\bengkel\IMG_8182.JPG
  1. Dial Gauge

Untuk mengetahui tingkat kerataan dan mengetahui ukuran diameter dengan  mudah  dan  cepat  dimana  sebelumnya  dial  gauge  diatur


3.         Mikrometer skrup

Untuk mengetahui ukuran benda, dalam mesin ini sering digunakan untuk mengetahui diameter luar benda.

4.         Kuas
Untuk membersihkan mesin kolter dari butiran besi sisa proses boring kolter.
Description: Description: G:\bengkel baru\IMG_20141229_150506.jpg


6.         Cara kerja mesin Kolter

Mesin kolter adalah mesin yang berfungsi untuk memperbesar lubang yang sudah  ada. Biasanya mesin kolter digunakan untuk memperbesar diameter dalam silinder sebuah motor. Silinser tersebut akan diberi torak dengan ukuran yang lebih besar daripada torak standar. Maka cara nya :
1.      Pasang silinder blok dalam ragum penjepit mesin kolter dengan letak yang pas(center dengan lubang meja kolter)
2.      Atur mikrometer skrup dengan ukuran oversize yang dikehendaki, setelah itu letakkan mikrometerskrup di meja kolter untuk mengatur panjang  pahat(berdasarkan  mikrometer  skrup)  dan  dikencangkan pahatnya dengan kunci L.
3.      Lalu atur panjang pemakanan pahat (berdasar panjang lubang silinder) agar  saat  proses  kolter  selesai,  otomatis  penekan  changing  gear menekan changing gear dan menghentikan putaran pahat.
4.      Hidupkan mesin dan tunggu proses selesai
5.      Selalu ukur diameter lubang dengan mengeceknya dengan dial gauge yang sudah diatur sebelumnya.
6.      Apabila  pemakanan  lubang  bernilai  besar,  maka  harus  dilakukan secara bertahap dengan langkah langkah yang sama.

  1. Benda yang diproduksi dengan mesin kolter

                        Produksi benda kerja yakni silinder blok mesin bensin maupun diesel yang dikerjakan bengkel STD dikerjakan minimal 1-3 hari dan hasil pengerjaan per hari adalah 1 sampai dengan 5 buah,dan pada saat kami lakukan observasi akan sedang dilakukan pengerjaan pembesaran diameter silinder mesin bensin.


BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari pengamatan tugas observasi yang dilakukan oleh kelompok kami pada bengkel STD,bengkel STD merupakan bengkel pemesinan yang mengerjakan pengerjaan pemesinan yang dikhususkan pada komponen mesin otomotif dan komponen otomotif  yang pengerjaannya dilakukan dengan banyak mesin perkakas namun yang sering digunakan adalah mesin bubut,mesin milling universal otomatis dan mesin kolter. Tiap mesin ini melakukan pengerjaan seperti pembesaran diameter silinder,perataan dan penghalusan muka cylinder head yang terdapat katup masuk dan katup buka,pembubutan dalam dan pembuatan muka dalam bearing,pembesaran atau rekayasa baut tanam yang sudah rusak dan lain-lain. namun banyak kekurangan dari mesin-mesin pada bengkel ini terutama pada bagian komponen pendinginan dengan cooling fluid,juga kesiapan keselamatan kerja tidak terlalu lengkap dan diperhatikan. Pengerjaan atau produksi pada bengkel ini memiliki jangka waktu 1-3 hari tergantung pesanan.


B.     Saran
·         Komponen pendinginan lebih diperhatikan karena mempengaruhi kualitas benda kerja
·         Lebih memperhatikan keselamatan kerja berupa sarung tangan dan pakaian kerja
·         Penataan benda kerja yang belum atau sudah dikerjakan lebih diperhatikan agar tidak terjadi kebingungan


1 komentar:

  1. Casino Games Near Me - JtmHub
    JT 포천 출장샵 Casino Resort is located in Henderson, NV and is 김천 출장샵 open daily 24 화성 출장안마 hours. The casino 삼척 출장안마 has 80+ table games. 경기도 출장마사지 Come enjoy our fun and friendly casino games

    BalasHapus